TUBAN, – Persit KCK (Kartika Chandra Kirana) Cabang XXVI Kodim 0811/Tuban mengadakan pelatihan Ecoprint bersama ibu-ibu Persit Ranting 06 Cabang XXVI bertempat di aula Koramil 0811/06 Rengel, Minggu (05/3/2023).
Dalam kesempatan tersebut Ny. Subandi selaku Ketua Ranting menyampaikan keterampilan ini diberikan kepada Ibu-ibu Persit Ranting dalam rangka menambah keterampilan para anggota Persit sehingga nanti bisa mengembangkan kegiatan untuk mendapatkan tambahan uang belanja bagi keluarga.
“Semua keperluan ada di sekitar kita termasuk dari zat pewarnanya, maka sangat bisa dilakukan oleh anggota Persit, ” ujar Ny. Subandi.
Lanjut Ketua Ranting menyampaikan arti ecoprint adalah teknik memberi warna dan corak (motif) pada kain, kulit atau bahan lainnya dengan menggunakan bahan alami. Bahan alami yang umum digunakan dalam ecoprint berasal dari tanaman yang meliputi beragam jenis daun, bunga, kayu, atau bagian tanaman lainnya yang memiliki corak dan warna yang khas.
Proses pembuatan Ecoprint terbilang sederhana dan mudah. Kain yang awalnya berwarna putih polos harus melewati tahap Mordan agar serat kain dapat menerima zat warna yang akan digunakan. Setelah kain melewati tahap Mordan langkah selanjutnya adalah mentreatment bagian tumbuhan berupa daun, bunga, batang, kulit atau biji dan menatanya di atas kain untuk membuat pola yang diinginkan. Kemudian tutup kain tersebut dengan kain lain yang telah dicelup ke pewarna alam untuk menghasilkan corak warna. Setelah itu, digulung kemudian dikukus hingga dua atau tiga jam. Dan langkah terakhir dalam ecoprint adalah proses fiksasi untuk mengunci warna dari motif kain awet atau tidak mudah luntur. Hasil dari teknik ecoprint ini adalah sebuah kain dengan nilai seni tersendiri yang bersifat unik dan mempunyai nilai jual tinggi jika motif yang dihasilkan sangat indah.
Kain ecoprint yang indah tersebut biasanya diaplikasikan ke dalam barang fashion seperti baju, celana, tas, mukena, jilbab, masker, scarf dan lain sebagainya. Corak ecoprint yang dihasilkan dari tumbuhan tak akan pernah sama, walaupun tumbuhan dan pewarna yang digunakan sama. Hal ini yang membuat produk ecoprint bernilai eksklusif bagi penggemar fashion terutama yang bercorak menyerupai batik.
Dan yang paling penting adalah bahwa trend ramah lingkungan yang mulai merambah ke dunia busana dinilai sangat mendukung pada masa pandemi. Teknik ecoprint terbilang cukup unik yakni dengan mereplika atau mentransfer motif dari bagian tumbuhan dan menggunakan pewarna alam agar mendapatkan kain dengan motif yang diinginkan. Sehingga bahan yang digunakan benar-benar ramah lingkungan karena berasal dari bahan organik, ” Pungkas Ny. Subandi. (Faro)
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|